(coba dibaca pelan-pelan, menyeramkan! Istighfarlah yang merasa ikut mengujatnya)
Tahun 2013 di Mesir terjadi peristiwa yang berkaitan dengan Mubahalah. Adalah seorang syiah bernama Hasan Syahatah -seperti kebiasaan syiah- menghujat sahabat dan istri nabi SAW, Aisyah Ummul Mukminin. Sementara sahabat yang dihujat, dicaci dan dilaknatnya adalah Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan dan sahabat lain yang dijamin Allah masuk surga.
Atas sikapnya yang arogan dan melecehkan sahabat tersebut, seorang muslim bernama Abu Masyarai bermubahalah atas diri Hasan Syahatah.
Abu Masyarai : “Dalam rangka membela kehormatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya tidak ada masalah jika saya harus mati. Saya keluar atas daya dan kekuatan Allah. Begitu juga saya masuk kepada daya dan kekuatan Allah. Aisyah Ummul Mukminin adalah sosok yang telah diridhai Allah dan Rasul-Nya. Beliau bukan sosok yang kriminal (mujrimah), bukan sosok yang fasik (fasiqah), bukan sosok munafiq (munafiqah). Dan kamu, Hasan Syahatah adalah seorang yang fajir, fasiq dan munafiq. Jika aku yang berdusta maka pasti Allah akan melaknatku”.
Kemudian Hasan Shahatah menjawab tantangan mubahalah tersebut dengan menyatakan : ";Saya keluar atas daya dan kekuatan Allah dan saya masuk kepada daya dan kekuatan Allah. Saya menyatakan bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang fasiq (fasiqah), kriminal (mujrimah), menentang Allah dan RasulNya, menyakiti keluarga Nabi dan telah membunuh kaum muslimin secara dzalim. Maka baginya laknat Allah baik di dunia maupun akhirat dan bagiku laknat Allah jika aku yang berdusta."
Apa yang terjadi selanjutnya?
Hasan Syahatah dirundung beragam penyakit.
Pada hari Ahad 23 Juni 2013, Hasan Syahatah mengunjungi desa Abu Muslim di Provinsi Giza dalam rangka merayakan hari kelahiran Imam Mahdi, juga diadakan acara nikah mut’ah massal.
Dengan cara yang baik-baik, warga meminta agar acara tersebut dibubarkan. Namun kalangan syi’ah bertindak arogan sehingga menyulut emosi warga. Dalam peristiwa tersebut, Hasan Syahatah dan dua saudaranya serta salah satu pengawalnya mati dalam keadaan terhina
. Selain itu, warga juga menolak penguburan Hasan Syahatah di kuburan kaum muslimin.
BAGAIMANA DENGAN MUBAHALAH HABIB RIZIEQ?
Jelas yang ditantang dalam mubahalah habib tersebut bukanlah seorang seperti peristiwa diatas, melainkan orang-orang yang terlibat dalam pemfitnahan dirinya, mulai dari aparat yang menetapkannya berstatus tersangka, pendukung ketetapan tersebut sampai mereka yang menghujat dalam tuduhan keji pada sang Habib padahal tak paham dan cuma ikut-ikutan. Tindakan mentersangkakan habib Rizieq, persis jawaban Hasan Syahatah yang menjawab tantangan Abu Masyarai (menantang).
Ini jelas mengandung bahaya, dan bukan persoalan main-main. Berkaitan dengan hukum Allah yang bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Tidak meyakini? Silakan saja.
Apa yang akan terjadi pada mereka yang memfitnah, menuduh, menghina, atau membully habib Rizieq terkait dugaan chat mesum itu?
Sakit? Mati mengenaskan? Stroke? Tertabrak truck? Jatuh di kamar mandi? Kesengat listrik? Mati tenggelam? Mati terbakar? Serangan jantung? Entahlah.
Wallahua'lam
Mari kita tunggu saja.
(QS 24 :11)
0 komentar:
Posting Komentar